Kamis, 14 Juli 2011

KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA'AH


BAB I
PENDAHULUAN
Sebelum kita membahas tentang keutamaan shalat berjama’ah, alangkah baiknya kita mengetahui akan pentingnya shalat terlebih dahulu. Seperti tertera di dalam salah satu hadits Nabi Saw:
“ Dari ibn Umar r.a berkata, Rasulullah Saw bersabda:”Bangunan Islam ditegakkan atas tiga tiang: Bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan Muhammmad Saw adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, melaksanakan ibadah haji, dan berpuasa di bulan Ramadhan.”(Hr. Imam Bukhari dan Muslim)
Lima perkara yang telah disebutkan dalam hadits di atas sering kita kenal dengan rukun Islam. Rukun islam merupakan asa penting dan terbesar dalam agama Islam. Rasulullah menggambarkan agama Islam bagaikan sebuah tenda yang mempunyai lima tiang. Sedangkan tiang tengah dalam tenda tersebut digambarkan ke dalam syahadat. Bayangkan seandainya tenda tersebut tidak ada tiang tengahnya, tenda tersebut tentu tidak dapat berdiri tegak. Sedangkan jika kelima tiang tersebut tidak saling melengkapi, atau salah satu tiang tidak ada, tentu keadaan tenda tersebut tidak tegak secara sempurna.
Kelima rukun Islam ini merupakn unsur terpenting dalam agama Islam sehingga ditetapkan sebagai dasar Islam. Walaupun setiap muslim belum tentu bisa melaksanakan seluruhnya kelima rukun Islam tersebut, namun shalat merupakan kewajiban untuk dilaksanakan dan harus dijaga, karena shalat merupakan perkara yang terpenting setelah Iman.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Shalat Tepat Waktu
1.      Pengertian Tepat Waktu
Tentunya postulat ini telah kita pahami sejak dulu. Tepat waktu artinya kita mendapati suatu pekerjaan yang sudah ditentukan waktunya, kemudian di dalam pengerjaan pekerjaan tersebut kita mengerjakannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan diawalnya. Apabila pekerjaan tersebut sudah bergeser dari waktu yang telah ditentukan, maka sudah tidak bisa disebut dengan tepat waktu lagi.
Contohnya: Si A merencanakan bahwa ia harus menyelesaikan tugas yantg diberikan oleh dosen besok, sedangkan keesokan harinya, dia justru mengerjakan pekerjaan yang lain, bahkan dia lalai akan pekerjaan yang telah direncanakan pada awalnya, atau karena suatu yang lain pekerjaan yang tadinya sudah ditarget selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan tapi ternyata tidak selesai. Maka, yang demikian sudah tidak bisa disebut dengan tepat wakt lagi.
Begitu juga dengan shalat tepat waktu. Kita harus paham, ngerti, apa itu tepat waktu dalam shalat?. Contohnya: ketika kita mendengar adzan kita harus bergegas meninggalkan pekerjaan yang sebelumnya kita lakukan, setelah itu kita mengambil wudhu’ lalu kita melaksanakan shalat.
Hadits Rasulullah Saw:
Abdullah Ibn Mas’ud r.a pernah berkata: “saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw “Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah Swt,?”Beliau menjawab”Shalat yang tepat waktu” kemudian saya bertanya lagi”apalagi setelah itu ya rasulullah,?”Beliau menjawab,”Berbakti kepada orang tuaSaya bertanya lagi,”Apalagi setelah itu,?” Beliau menjwab”Jihad (berjuang untuk menegakkan agama Allah). Ibnu Mas’ud berkata:”Demikianlah Rasulullah Saw menerangkan kepadaku, dan andaikan aku minta tambah tentu ditambah. (Bukhari, Muslim)
Banyak poin-poin yang kita dapat dari hadits di atas, salah satunya adalah shalat tepat waktu. Begitu banyaknya ayat yang menjelaskan tentang anjuran untuk melakukan shalat tepat waktu tersebut. Apa salahnya kita meluangkan waktu kita sejenak untuk melaksanakan shalat tepat waktu?, mungkin dalam suatu kelompok atau masyarakat kecil seperti di dalam asrama yang kita bangun, shalat tepat waktu masih bisa kita lakukan, tapi kita lihat kenyataan yang mungkin setelah kita keluar dari asrama ini, bisa saja kita mengulur waktu shalat. Na’udzubillah min dzalik……
Maka hal yang seperti ini harus timbul dari diri kita sendiri pada awalnya dan harus kita terapkan atau amalkan lalu kita harus senantiasa menjaga dan kita jadikan kebiasaan kita.
Firman Allah Swt surat An Nisa’, 103:
Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
Dari ayat diatas bahwasannya telah menerangkan jika memang waktu-waktu shalat telah ditentukan. Maka, kita sebagai umat Islam seharusnya tidak boleh memungkiri adanya waktu yang telah ditentukan tersebut. Dengan waktu shalat yang telah ditentukan, maka kita harus melaksanakan kewajiban shalat tersebut, sesuai dengan waktunya.
Misalkan, apabila telah datang waktu dzuhur (berkumandangnya adzan), maka sesegera mungkin kita ambil air wudhu lalu melaksanakannya. Begitu juga dengan shalat-shalat lima waktu yang lain. Apalagi jika kita melaksanakna shalat tersebut dengan berjam’ah, sungguh Allah akan melipatgandakan pahalanya.
2.  Keutamaan Shalat Tepat Waktu
Adapun keutamaan shalat tepat waktu  yaitu bisa menjadikan seseorang lembut hati dan dikaruniai kesehatan. Pesan Khalifah Usman bin Affan ra: “Orang-orang yang memelihara shalat lima waktu dan mengerjakannya tepat pada waktunya, maka Allah akan memuliakan orang itu dengan sembilan macam kemuliaan:
1. Dicintai Allah
2. Badannya senantiasa sehat
3. Dijaga oleh Malaikat
4. Diturunkan berkah untuk rumahnya
5. Mukanya akan kelihatan tanda orang yang shaleh
6. Allah akan melembutkan hatinya
7. Dapat melalui jembatan Shiratal Mustaqim layaknya seperti kilat
8. Akan diselamatkan dari api neraka
9. Allah akan menempatkannya ke dalam golongan orang-orang yang tidak takut dan bersedih
B. Keutamaan Shalat Berjama’ah
  1. Pengertian Berjama’ah
Jama’ah diambil dari kata bahasa arab, Jami’a-Yajma’u-Jama’atan yang memiliki arti kata bersama-sama, bebarengan, rombongan, atau menurut pemahaman kami yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan bersama orang banyak.
Di dunia ini, dalam kalangan umat Muslim sendiri, banyak umat Islam yang mengetahui akan pentingnya shalatberjama’ah, tetapi tidak sedikit umat yang tidak mengetahui akan pentingnya shalat berjama’ah.
Di dalam hadits dijelaskan bahwasannya:
“ Dari Umar r.a berkata: Rasulullah Saw bersabda, “Shalat dengan berjama’ah dua puluh tujuh kali lebih baik daripada shalat sendiri. ( Hr. Malik, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa’i-at Taghrib)
Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa seorang muslim yang melaksanakan shalat berjama’ah itu lebih utama daripada shalat sendiri. Artinya bukan berarti shalat sendiri itu tidak baik, hanya saja shalat berjama’ah itu lebih afdhal atau utama. Banyak umat muslim yang tidak tahu bahkan ada yang tahu tapi cuek dengan adanya hadits ini. Akan tetapi bagi kita dan mereka yang tahu tentunya kita tidak akan mengabaikan adanya hadits ini.
Dalam kitab Fadh’il A’mal, bahwasannya penjelasan mengenai dua puluh tujuh lebih baik yang dimaksud adalah keuntungan apabila kita melaksanakan shalat tersebut yang dijanjikan untuk amalan-amalan agama. Pahala orang yang shalat berjama’ah akan dinaikkan dua puluh tujuh kali lipat dari pada orang yang mngerjakan shalat sendiri.

2.      Keutamaan Shalat Berjama’ah
      Adapun dilihat dari sisi keutamaannya sendiri menurut hadits-hadits yang kita pelajari. Kita temukan beberapa keutamaannya, yaitu:
  1. Orang-orang yang selalu pergi ke masjid, maka malaikat-malaikat kan menjadi sahabatnya, mengujunginya apabila ia sakit dan merekapun akan membantunya dalam permasalahan yang di hadapi.[1]
  2. Para malaikat akan senantiasa berdo’a memohonkan ampunan yaitu ketika seseorang duduk di tempat shalatnya didalam masjid setelah shalat fardu (i’tikaf).[2]
  3. Apabila seseorang dalam shalat berjama’ah tidak pernah tertinggal takbirotul ula selama empat puluh hari, yakni sejak imam mengucapkan takbir yang pertama, hal itu dianggap sudah mendapatkan takbirotul ula dalam shalat berjama’ah, maka jaminannya dia tidak akan menjadi munafik dan tidak akan dimasukkan ke dalam neraka. Munafik adalah orang yang berpura-pura menjadi muslim tetapi hatinya kafir.[3]
  4. Semakin jauh seseorang tinggal dari masjid akan tetapi semakin sering dia melakukan shalat berjama’ah, maka pahalnya pun semakin banyak.
Firman Allah surat :
Artinya; Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian,………(At Taubah, 18)
Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang lain.

KESIMPULAN

Adapumn kesimpulan dari makalah kami, bahwasanya ada hadits yang menganjurkan kita agar senantiasa salat tepat pada waktunya. Abdullah Ibn Mas’ud r.a pernah berkata: “saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw “Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah Swt,?”Beliau menjawab”Shalat yang tepat waktu” kemudian saya bertanya lagi”apalagi setelah itu ya rasulullah,?”Beliau menjawab,”Berbakti kepada orang tuaSaya bertanya lagi,”Apalagi setelah itu,?” Beliau menjwab”Jihad (berjuang untuk menegakkan agama Allah). Ibnu Mas’ud berkata:”Demikianlah Rasulullah Saw menerangkan kepadaku, dan andaikan aku minta tambah tentu ditambah. (Bukhari, Muslim). Adapun tepatnya waktu shalat sering dikaitkan dengan shalat berjamaah, karena shalat berjamaah mempunyai beberapa keutamaan. Salah satunya adalah pahala yang dilipat gandakan 27 kali lipat dari pada shalat sendiri.


DAFTAR PUSTAKA
Al-qur’an al-karim
Fu’ad Abdul Baqi, Muhammad. Al-Lu’lu wal marjan, jilid 1, Surabaya: 2006
Muhamad Zakariyya Al-Kandhalawi Fadho’il a’mal, Edisi Bahasa Indonesia. Bandung: 2001


[1] Kitab Fadha’il A’mal edisi bahasa Indonesia. Hal 49
[2] Ibid. Hal: 51
[3] Penj. Hadits yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi-at Taghrib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar