BAB I
PENDAHULUAN
Sebelum kita membahas tentang keutamaan shalat berjama’ah, alangkah
baiknya kita mengetahui akan pentingnya shalat terlebih dahulu. Seperti tertera
di dalam salah satu hadits Nabi Saw:
“ Dari ibn Umar r.a berkata, Rasulullah Saw
bersabda:”Bangunan Islam ditegakkan atas tiga tiang: Bersaksi bahwa
sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan Muhammmad Saw adalah utusan Allah,
mendirikan shalat, membayar zakat, melaksanakan ibadah haji, dan berpuasa di
bulan Ramadhan.”(Hr. Imam Bukhari dan Muslim)
Lima
perkara yang telah disebutkan dalam hadits di atas sering kita kenal dengan
rukun Islam. Rukun islam merupakan asa penting dan terbesar dalam agama Islam.
Rasulullah menggambarkan agama Islam bagaikan sebuah tenda yang mempunyai lima tiang. Sedangkan
tiang tengah dalam tenda tersebut digambarkan ke dalam syahadat. Bayangkan
seandainya tenda tersebut tidak ada tiang tengahnya, tenda tersebut tentu tidak
dapat berdiri tegak. Sedangkan jika kelima tiang tersebut tidak saling
melengkapi, atau salah satu tiang tidak ada, tentu keadaan tenda tersebut tidak
tegak secara sempurna.
Kelima rukun Islam ini merupakn unsur terpenting dalam agama Islam
sehingga ditetapkan sebagai dasar Islam. Walaupun setiap muslim belum tentu
bisa melaksanakan seluruhnya kelima rukun Islam tersebut, namun shalat
merupakan kewajiban untuk dilaksanakan dan harus dijaga, karena shalat
merupakan perkara yang terpenting setelah Iman.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Shalat Tepat Waktu
1.
Pengertian Tepat Waktu
Tentunya postulat ini telah kita pahami sejak dulu. Tepat waktu artinya
kita mendapati suatu pekerjaan yang sudah ditentukan waktunya, kemudian di
dalam pengerjaan pekerjaan tersebut kita mengerjakannya sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan diawalnya. Apabila pekerjaan tersebut sudah bergeser dari
waktu yang telah ditentukan, maka sudah tidak bisa disebut dengan tepat waktu
lagi.
Contohnya: Si A merencanakan bahwa ia harus menyelesaikan tugas yantg
diberikan oleh dosen besok, sedangkan
keesokan harinya, dia justru mengerjakan pekerjaan yang lain, bahkan dia lalai
akan pekerjaan yang telah direncanakan pada awalnya, atau karena suatu yang
lain pekerjaan yang tadinya sudah ditarget selesai sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan tapi ternyata tidak selesai. Maka, yang demikian sudah tidak
bisa disebut dengan tepat wakt lagi.
Begitu juga dengan shalat tepat waktu. Kita harus paham, ngerti, apa itu
tepat waktu dalam shalat?. Contohnya: ketika kita mendengar adzan kita harus
bergegas meninggalkan pekerjaan yang sebelumnya kita lakukan, setelah itu kita
mengambil wudhu’ lalu kita melaksanakan shalat.
Hadits Rasulullah Saw:
Abdullah Ibn Mas’ud r.a pernah berkata: “saya pernah bertanya kepada
Rasulullah saw “Rasulullah, amalan apakah
yang paling dicintai Allah Swt,?”Beliau menjawab”Shalat yang tepat waktu” kemudian saya bertanya lagi”apalagi setelah itu ya rasulullah,?”Beliau
menjawab,”Berbakti kepada orang tua”Saya
bertanya lagi,”Apalagi setelah itu,?”
Beliau menjwab”Jihad (berjuang untuk
menegakkan agama Allah)”. Ibnu Mas’ud berkata:”Demikianlah Rasulullah Saw menerangkan kepadaku, dan andaikan aku minta
tambah tentu ditambah. (Bukhari, Muslim)
Banyak poin-poin yang kita dapat dari hadits di atas, salah satunya
adalah shalat tepat waktu. Begitu
banyaknya ayat yang menjelaskan tentang anjuran untuk melakukan shalat tepat
waktu tersebut. Apa salahnya kita meluangkan waktu kita sejenak untuk melaksanakan
shalat tepat waktu?, mungkin dalam suatu kelompok atau masyarakat kecil seperti
di dalam asrama yang kita bangun, shalat tepat waktu masih bisa kita lakukan,
tapi kita lihat kenyataan yang mungkin setelah kita keluar dari asrama ini,
bisa saja kita mengulur waktu shalat. Na’udzubillah min dzalik……
Maka hal yang seperti ini harus timbul dari diri kita sendiri pada
awalnya dan harus kita terapkan atau amalkan lalu kita harus senantiasa menjaga
dan kita jadikan kebiasaan kita.
Firman Allah Swt surat An Nisa’, 103:
Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman.
Dari ayat diatas bahwasannya telah menerangkan jika memang waktu-waktu
shalat telah ditentukan. Maka, kita sebagai umat Islam seharusnya tidak boleh
memungkiri adanya waktu yang telah ditentukan tersebut. Dengan waktu shalat
yang telah ditentukan, maka kita harus melaksanakan kewajiban shalat tersebut,
sesuai dengan waktunya.
Misalkan, apabila telah datang waktu dzuhur (berkumandangnya adzan), maka
sesegera mungkin kita ambil air wudhu lalu melaksanakannya. Begitu juga dengan
shalat-shalat lima
waktu yang lain. Apalagi jika kita melaksanakna shalat tersebut dengan
berjam’ah, sungguh Allah akan melipatgandakan pahalanya.
2. Keutamaan Shalat Tepat Waktu
Adapun keutamaan shalat tepat waktu yaitu bisa menjadikan seseorang lembut hati
dan dikaruniai kesehatan. Pesan Khalifah Usman bin Affan ra: “Orang-orang yang
memelihara shalat lima
waktu dan mengerjakannya tepat pada
waktunya, maka Allah akan memuliakan orang itu dengan sembilan macam
kemuliaan:
1. Dicintai Allah
2. Badannya senantiasa
sehat
3. Dijaga oleh Malaikat
4. Diturunkan berkah
untuk rumahnya
5. Mukanya akan
kelihatan tanda orang yang shaleh
6. Allah akan
melembutkan hatinya
7. Dapat melalui
jembatan Shiratal Mustaqim layaknya seperti kilat
8. Akan diselamatkan
dari api neraka
9.
Allah akan menempatkannya ke dalam
golongan orang-orang yang tidak takut dan bersedih
B. Keutamaan Shalat Berjama’ah
- Pengertian Berjama’ah
Jama’ah diambil dari kata bahasa arab, Jami’a-Yajma’u-Jama’atan yang memiliki arti kata bersama-sama,
bebarengan, rombongan, atau menurut pemahaman kami yaitu suatu pekerjaan yang
dilakukan bersama orang banyak.
Di dunia ini, dalam kalangan umat Muslim sendiri, banyak umat Islam yang
mengetahui akan pentingnya shalatberjama’ah, tetapi tidak sedikit umat yang
tidak mengetahui akan pentingnya shalat berjama’ah.
Di dalam hadits
dijelaskan bahwasannya:
“ Dari Umar r.a
berkata: Rasulullah Saw bersabda, “Shalat
dengan berjama’ah dua puluh tujuh kali lebih baik daripada shalat sendiri.
( Hr. Malik, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa’i-at Taghrib)
Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa seorang muslim yang
melaksanakan shalat berjama’ah itu lebih utama daripada shalat sendiri. Artinya
bukan berarti shalat sendiri itu tidak baik, hanya saja shalat berjama’ah itu
lebih afdhal atau utama. Banyak umat muslim yang tidak tahu bahkan ada yang
tahu tapi cuek dengan adanya hadits ini. Akan tetapi bagi kita dan mereka yang
tahu tentunya kita tidak akan mengabaikan adanya hadits ini.
Dalam kitab Fadh’il A’mal, bahwasannya penjelasan mengenai dua puluh
tujuh lebih baik yang dimaksud adalah keuntungan apabila kita melaksanakan
shalat tersebut yang dijanjikan untuk amalan-amalan agama. Pahala orang yang
shalat berjama’ah akan dinaikkan dua puluh tujuh kali lipat dari pada orang
yang mngerjakan shalat sendiri.
2.
Keutamaan Shalat Berjama’ah
Adapun dilihat dari sisi keutamaannya
sendiri menurut hadits-hadits yang kita pelajari. Kita temukan beberapa
keutamaannya, yaitu:
- Orang-orang yang selalu pergi ke masjid, maka malaikat-malaikat kan menjadi sahabatnya, mengujunginya apabila ia sakit dan merekapun akan membantunya dalam permasalahan yang di hadapi.[1]
- Para malaikat akan senantiasa berdo’a memohonkan ampunan yaitu ketika seseorang duduk di tempat shalatnya didalam masjid setelah shalat fardu (i’tikaf).[2]
- Apabila seseorang dalam shalat berjama’ah tidak pernah tertinggal takbirotul ula selama empat puluh hari, yakni sejak imam mengucapkan takbir yang pertama, hal itu dianggap sudah mendapatkan takbirotul ula dalam shalat berjama’ah, maka jaminannya dia tidak akan menjadi munafik dan tidak akan dimasukkan ke dalam neraka. Munafik adalah orang yang berpura-pura menjadi muslim tetapi hatinya kafir.[3]
- Semakin jauh seseorang tinggal dari masjid akan tetapi semakin sering dia melakukan shalat berjama’ah, maka pahalnya pun semakin banyak.
Firman Allah surat :
Artinya; Hanya yang memakmurkan
masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
Kemudian,………(At Taubah, 18)
Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang lain.
KESIMPULAN
Adapumn kesimpulan dari makalah kami, bahwasanya ada hadits yang
menganjurkan kita agar senantiasa salat tepat pada waktunya. Abdullah Ibn
Mas’ud r.a pernah berkata: “saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw “Rasulullah, amalan apakah yang paling
dicintai Allah Swt,?”Beliau menjawab”Shalat
yang tepat waktu” kemudian saya bertanya lagi”apalagi setelah itu ya rasulullah,?”Beliau menjawab,”Berbakti kepada orang tua”Saya
bertanya lagi,”Apalagi setelah itu,?”
Beliau menjwab”Jihad (berjuang untuk
menegakkan agama Allah)”. Ibnu Mas’ud berkata:”Demikianlah Rasulullah Saw menerangkan kepadaku, dan andaikan aku minta
tambah tentu ditambah. (Bukhari, Muslim). Adapun tepatnya waktu shalat
sering dikaitkan dengan shalat berjamaah, karena shalat berjamaah mempunyai
beberapa keutamaan. Salah satunya adalah pahala yang dilipat gandakan 27 kali
lipat dari pada shalat sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-qur’an
al-karim
Fu’ad Abdul
Baqi, Muhammad. Al-Lu’lu wal marjan,
jilid 1, Surabaya:
2006
Muhamad
Zakariyya Al-Kandhalawi Fadho’il a’mal,
Edisi Bahasa Indonesia. Bandung:
2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar